Minggu, 17 Juni 2012

cintaku dirumah susun

Semenjak perkenalan dengan Mas Ilham di museum Fatahilah dunia gw serasa berubah seratus delapan lupuh derajat. Jika ada kesempatan, Mas Ilham selalu mampir ke apartemen gw dan kita menghabiskan waktu dengan mengadu syahwat. Namun sayang, hubungan gw dengan Mas Ilham hanya sekejap mata. Sebab dia dipindahtugaskan ke Papua. Dan juga karena gw udah bosen dengan suasana apartemen, akhirnya gw memutuskan untuk menjual apartemen gw dan sebagai gantinya gw milih tinggal di Rumah Susun di kawasan Tebet. Bokap n Nyokap gw di Bandung Cuma bisa pasarah mengikuti keinginan gw. Emang Dari kecil segala keinginan gw selalu diturutin sama ortu gw.

Setelah segala urusan beres, akhirnya gw tinggal di Rusun daerah Tebet dan rumah gw berada di lantai paling atas dan di hari pertama itu gw mengetahui kalau tetangga gw ternyata seorang marinir muda yang gw rasa berumur 30an, setaun lebih tua dari gw. Hal ini membuat gw seperti mimpi. Nggak nyangka tetangga juga seorang tentara yang masih muda dan masih single pula. Gw tinggal berusaha untuk menarik perhatiannya agar dia mau membiarkan kontolnya gw gagahi. Hmmmm. Segudang pikiran mesum melintas di pikiran gw.

Gw ngambil cuti dari kantor selama seminggu untuk beberes di rumah susun gw yang baru. Awalnya gw jarang bertemu dengan si tentara ganteng itu, ya iyalah, secara dia lebih banyak tinggal di markasnya. Tapi pada hari keempat. Saat sore hari setelah gw beres beres, gw nyantai sebentar besandar di tembok sambil memandang ke lapangan dimana banyak anak anak sedang bermain. Lalu dari pintu sebelah muncul si tentara ganteng itu. Ia melempar senyum yang gw balas dengan senyuman yang paling manis yang bsa gw keluarkan.

Dia lalu berjalan menghampiri gw dan berdiri di samping gw sambil menyandarkan tangannya pada tembok. “halo. Kamu orang baru yang tinggal disini ya?” sapa si tentara ganteng itu. “yep. Kenalin gw Timmy Adriawan” kata gw mengulurkan tangan “Mario Aryasuta,” jawab si tentara yang bernama Mario itu. “Orang Bali ya?” Tanya gw “yep.” Jawab Mario Kami lalu asik mengobrol. Mario berasal dari daerah Ubud. Selepas SMA dia langsung masuk sekolah taruna dan sekarang menjadi bagian dari kesatuan marinir. Single tapi sering gonta ganti pacar. Belum dapet yang cocok katanya. Tanpa terasa udah sejam lebih kita mengobrol dan waktu sudah menunjukan pukul enam kurang lima sore. Kita saling ngucap pamit, tapi sebelumnya gw ngeberaniin diri ngundang Mario makan malam di rumah gw. Untung untungan, kalo dia nolak ya udah, tapi kalo dia setuju, sapa tau bisa berlanjut dengan kontolnya keluar masuk pantat gw. Dan Mario mengiyakan undangan gw. Dalam hati gw bersorak. Dan begitu masuk kedalam, gw langsung menyiapkan segala macam keperluan makan malam, termasuk menghias ruangan dengan suasana romantis yang membangkitkan gairah. Hmmmmm

Jam setengah delapan, Mario mengetuk pintu dan gw membukakan pintu. Mario tampak tampan dan jantan dengan kemeja biru kotak kotak dan celana jeans. “Masuk,” undang gw. “wah! Rumah yang nyaman! Loe emang pintar nata rumah,” kata Mario memandang kagum sekeliling ruangan gw. “Biasa ajah” jawab gw merendah.

Kita lalu makan sambil mengobrol dan setelah selesai kita duduk santai di sofa kembali mengobrol.

“kenapa kepikiran jadi tentara Rio?” Tanya Gw “emang cita cita gw dari kecil. Waktu kecil gw bangga melihat tentara dan sejak saat itu udah terpatri di pikiran gw kalau nanti besar gw harus masuk militer,” jawab Mario “Padahal ngeliat tampang loe lebih cocok jadi model” kata Gw. “ah bisa ajah loe” kata Mario “eh bener lagi, sekilas tampang loe mirip Mario Lawalata. Tapi bedanya loe lebih tinggi dan tegap dan lebih gelap kulitnya. Kebetulan loe punya nama depan yang sama” kata Gw “ya dan yang tambah ngebedain, gw nggak cadel kayak si Lawalata itu,” kata Mario. gw tertawa mendengar lelucon dari Mario. “Tim, boleh nanya hal agak pribadi?” Tanya Mario “ya. Tanya ajah. Gw orangnya open minded,” jawab Gw yang merasa udah tau apa yang akan ditanyakan oleh Mario. “loe gay ya?” Tanya Mario “yup” jawab Gw tegas dan mantap. “ok” kata Mario lagi. “kalo boleh tau, darimana loe tau?” Tanya Gw “dari tadi, saat ngobrol didepan dan saat di meja makan. Loe ngeliatin gw dengan penuh arti” jawab Mario. “Oh” jawab Gw, “tapi kalo loe tau gw gay, kenapa loe nerima ajakan dinner gw, nggak takut gw macem macem ke loe” “malah sebaliknya,” kata Mario “Maksud loe ?” Tanya Gw dengan terkejut dan seakan tak percaya dengan pendengarannya. “gw udah sering ngentot dengan cewek dan yang gw rasakan biasa biasa ajah. Gw nganceng, lalu ngentotin terus udah. Tapi gw denger kalo gay selalu punya variasi dalam mengentot, dan semenjak loe pindah gw udah sering merhatiin gerak gerik loe dan gw juga tau kalo loe sering curi curi pandang ke gw. Dan tadi sore gw sengaja untuk mastiin dan ternyata benar.” Kata Mario. Gw hanya terdiam, dia tak percaya kalo Mario menerima ajakan dinnernya semata mata dengan tujuan ingin merasakan gay sex. Sebenernya adalah hal yang utama yang sangat diinginkan sama Gw.

Tanpa buang waktu lagi, Gw bergerak mendekati Mario lalu perlahan mendekatkan bibir gw dengan mulut Mario. Gw membelai pipi dan dagu Mario, terasa bekas cukurannya yang kasar. Kontras dengan kulit wajah Gw yang putih mulus. Lalu perlahan gw mulai mencumbu bibir Mario yang disambut dengan Mario. Gw lalu pindah duduk ke pangkuan Mario sambil terus melakukan French kiss. Perlahan tapi pasti, Gw mulai membuka kancing kemeja Mario lalu menyibakan ke samping. Gw membelai dada bidang dan perut ketat Mario. Gw lalu berdiri dan menarik Mario berdiri, kita kembali bercumbu dan kali ini sambil gw melepaskan pakian, Gw meminta Mario untuk meremas buah pantat gw. Akhirnya gw hanya mengenakan celana dalam perlahan mulai bergerak turun, menjilati putting Mario lalu perutnya dan akhirnya berlutut tepat didepan kontol Mario yang masih tersembunyi dibalik celana jeansnya. Dengan sigap, gw ngebuka ikat pinggang Mario dan menurunkan resleting jeans yang dipakai Mario, dan lalu tampak lah gundukan kontol yang sudah ingin lepas dari kekangan celana dalam Mario itu. “mmhhhhhh . . . kontol yang besar” kata gw penuh gairah “isep please” kata Mario nggak sabar. “be patien baby,” kata Gw lalu mulai menurunkan celana dalam Mario dan melompatlah kontol Mario sepanjang 19 cm tepat mengarah ke mulut gw. Lalu dengan pelan, gwe mulai mengocok kontol Mario yang sudah disunat itu. Mario mulai melenguh nikmat. Gw kemudian menjilat kepala kontol Mario dan mulai mengisap kepala kontol Mario. “hosshhhh…….. gosh……… enak Tim……. Isepterus!!!” kata Mario sambil mendesah. Gw terus mengisap kontol super marinir itu sambil kadang menjilati biji Mario. Gw mendongak melihat Mario yang mendesah nikmat dengan mata terpejam. Lalu gw menghentikan isapan gw di kontolnya. “kok brenti? Lagi enak negh” kata Mario agak kecewa “tenang sayang. Kita pindah ke ranjang yuk” kata Gw lalu menarik Mario ke kamar gw dan didalam kamar gw langsung mendorong Mario terlentang di ranjang. Gw lalu kembali mengisap kontol Mario setelah mengambil baby oil dan kondom dari laci disamping meja ranjang gw. “Rio, ngentotin gw yah sekarang,” pinta gw dengan manja sambil terus mengocok kontol Mario. “mmhhh. Yeaahhhh” desar Mario Gw lalu menyarungkan kondom ke kontol Mario dan lalu melumurkan baby oil di sekujur kontol Mario yang udah terbungkus kondom. Lalu gw mulai duduk diatas kontol Mario dan perlahan lahan mulai turun memasukin kontol Mario kedalam anus gw. Walaupun sudah pernah ditembus oleh kontol super Mas Ilham, tapi kontol Mario adalah yang tersuper dengan diameter lebih besar dari pada kontol MAs Ilham. Pelan pelan kontol Mario mulai masuk ke anus gw sampe akhirnya gw merasakan jembut Mario menggelitik pantat gw, kontol Mario sudah masuk semua ke dalam pantat gw. Pelan pelan gw bergerak naek lalu turun, sampe akhirnya gw bergerak naek turun diatas kontol jantan Mario.

“Oh gosshhhh!!! Kontol loe …. Hmmmm…. Lebih supeeerrr….mmhhhh” desah gw sambil gerak turun naek sementara tangan gw meremas dada bidang Mario “yeahh…. Lobang loe .mmhhhh,…lebih enak dari memek,……hmmmm so tightttt……..goshhh……yess….. “ racau Mario.

Kita terus mengentot, kontol super Mario terus keluar masuk pantat gw. Kita lalu ganti posisi. Gw terlentang mengangkang dan mengganjal pinggul gw dengan bantal sementara Rio menindih gw dengan kontol menghujam dan kita saling bercumbu. Setelah dua puluh menit gw merasakan kontol Mario mulai berkedut kedut. dan diiringi dengan erangan keras, kontol Mario memuntahkan laharnya. Dan tak lama gw pun juga keluar.

Setelah keluar semua. Mario bersandar di dada gw sementara kontolnya yang sudah melemas masih terselip di pantat gw.

“Gimana yo? Puas dengan gay sex?” Tanya gw “gw rasa yang bisa bikin gw puas bukan gay sex. Tapi loe” kata Mario. “maksudnya?” Tanya gw heran. “loe sepertinya paham banget bagaimana cara terbaik melakukan kontol seorang lelaki jantan kayak gw” kata Mario. “bisa ajah loe!” kata gw tersipu. “loe lebih hebat dan binal daripada pacar perempuan terakhir gw.” Kata Mario.n “dan yang bikin gw suka, loe agak chubby. Gw seneng dengan orang chubby sebab terasa empuk saat ditindih” “jahil” kata gw sambil mencubit perut Mario Dalam waktu lima belas menit, kontol Mario kembali nganceng, dan lalu kita kembali melanjutkan permainan, kali ini tanpa kondom. Hmmm terasa sensasi yang lebih menggairahkan saat kepala kontol Mario bersentuhan langsung dengan rongga pantat gw. Ternyata stamina tentara emang bisa menambah gairah saat bercinta.

2 minggu setelah itu, Mario pindah tinggal dengan gw dan sepertinya Mario benar benar terpikat dengan permainan gw dan kita menjadi seperti pasangan. Gw segh seneng seneng ajah, akhirnya bisa punya pejantan dari tentara, setiap kali Mario bebas tugas, kita habiskan waktu bercinta dan gw nggak pernah bosan dengan kontol super marinir bernama Mario Aryasuta

1 komentar: