Minggu, 17 Juni 2012

jalan jendral sudirman

Aku baru saja menyelesaikan pekerjaan terakhirku di kantor. Penat rasa badanku dan ingin rasanya aku segera berada di dalam jacuzzy yang berisi air hangat. Malam ini sudah mulai merayap keujungnya, kulihat jam di mejaku. Ooooppppsss 22.30. Segera kukemasi barang-barangku dan kukunci laci-laci meja di ruanganku. sekretarisku sudah lama pulang, Aku nggak mau meninggalkan pekerjaan yang menggantung, terutama pada saat weekend.

Kumatikan lampu dan segera kukunci ruangan. Menuju lift dan langsung ke basement tempat kuparkir mobilku. Sebentar kupanasi mobil BMW serie 5 ku yang baru kubeli sebulan yang lalu dan segera kutinggalkan gedung BEJ menuju Jl. Jend. Sudirman. Jalan ke arah Kebayoran mulai agak sepi, kulihat traffic light di bundaran Tugu Pemuda di ujung Jl. Jend. Sudirman menyala hijau. Kupacu mobilku agak cepat, namun sialnya saat mobilku tiba dimendekati traffic light itu lampu hijau sudah berubah kuning dan segera menjadi merah. Aku nggak sempat memperlambat laju mobilku, dan daripada aku me-rem mendadak kulanjutkan kuterobos lampu merah dengan pasrah menuju Jl. Sisingamangaraja. Aman... nggak di stop Polisi pikirku sambil melirik ke kaca spion. Lampu merah menghadangku kembali di perempatan Jl. Sisingamangaraja, baru saja kusandarkan kepalaku di sandaran kursi, terdengar kaca samping kananku di ketuk dari luar. Oooopppppssss... dua orang polisi lalulintas dengan mengendarai motor memberi aba-aba agar aku menepikan mobilku. Siallll....

Kuhentikan mobilku di pinggir dan kubuka kaca jendela, kukeluarkan dompet dan kusiapkan sim dan stnk mobilku.

"Selamat malam Pak, bisa lihat surat-suratnya ? tanya si polisi dengan sikap sempurna sambil sebelumnya memberi hormat.

Kusodorkan sim & stnk mobilku. Oooohhhh..... gila!!!! kulihat sosok yang lain dari biasanya. Polisi lalulintas itu masih muda, berkulit putih dan berkumis tipis. Sosok dan wajahnya mengingatkanku pada aktor sinetron Marcellino Leffrandt. Gila!!! ternyata ada juga polisi lalulintas yang ganteng seperti yang saat ini ada di hadapanku. Kulirik name tag-nya. Ariel Wenas.... Ooohhh... Orang Manado rupanya. Kontolku mulai meregang dan pikiranku mulai melayang-layang.

"Pak Andy, bapak tahu kesalahan Bapak ? tanyanya berwibawa namun tetap terkesan ramah.

"Iya.. Pak Ariel, sorry.. soalnya daripada saya rem mendadak takut ditabrak dari belakang jawabku sekenanya. Sengaja kusebutkan namanya agar dia tau aku memperhatikannya.

Kulihat temannya turun dari motor dan menghampiri mobilku. hey... what a fuck handsome cops infront of me !! Polisi satu ini tidak kalah ganteng dengan Ariel. Badannya tegap dan kulitnya sedikit lebih gelap daripada Ariel. Polisi itu menghampiri Ariel yang berdiri tepat di pintuku yang kacanya kubuka penuh, dan berbincang-bincang dengannya. Bagian pinggang Ariel persis di atas bagian pintu mobil, sehingga selangkangannya tepat berada dihadapanku. Aku menikmati pemandangan itu, gundukan yang dibungkus celana coklat ketat itu tak kuasa disembunyikan. Kubayangkan pasti kontol Ariel sangat gemuk dan panjang.

"Sudahlah Pak.. damai saja.... lagipula saya khan menghindari disodok mobil dari belakang... Kalo disodok yang enak sih nggak apa apa.... lanjutku nekad. Tanganku bergerak memegang pintu tepat di daerah selangkangannya, sehingga jariku menyentuh gundukan di celananya. Aku berlagak seolah-olah tidak sengaja menyentuh itu.

Dia sempat kaget, mundur dan membungkukkan badannya untuk berbicara denganku. "Wah.... Pak Andy musti ditilang double nih... apalagi Pak Andy pakai nyenggol-nyenggol perkakas saya segala... katanya perlahan sambil tersenyum. Aku yakin kalau wajahku saat ini memerah karena tertangkap basah.

"Begini aja deh.... pak Ariel dan Pak.... siapa?? tanyaku. "Doddy... kata polisi yang satu.

"Bapak-bapak proses saja... nanti Bapak antar kerumah saya. Khan bapak-bapak tau alamat saya di Pondok Indah. "Malam-malam habis dinas juga nggak apa-apa.. Saya penat nih... pengin mandi berendam air hangat lanjutku dengan berani, sambil melirik mereka berdua.

"Baik deh Pak... jam 12.00, jawabnya tersenyum.

Good... kataku dalam hati. Kailku dilahap oleh dua ikan sekaligus !!!

Setiba aku dirumah, aku langsung menuju kamar mandi dan memutar kran air hangat untuk mengisi jacuzzy. Kamar mandi memang salah satu tempat favoritku sejak kecil, oleh karena itu pada saat kubangun rumah ini, aku membuat kamar mandi yang extra luas, dilengkapi dengan jacuzzy besar, cermin-cermin lebar dan sofa. Jendela kaca yang menghadap ke kolam renangpun cukup besar sehingga bila aku mandi aku dapat memandang ke halaman belakang.

Kuredupkan lampu kamar mandi dan Kugantikan dengan cahaya lilin beraroma untuk menambah kesegaran ruang. Kubuka pakaianku satu persatu hingga bugil. Kupandangi tubuhku di depan cermin, Badanku memang terawat baik, karena aku selalu menyempatkan diri untuk berolahraga baik ke fitnes center maupun berkuda. Aku memang dikaruniai wajah yang tampan (kata orang-orang),kulit yang halus, putih dan bersih. Hal inilah yang membuat banyak orang termasuk orang tuaku bertanya-tanya kenapa aku masih melajang. Berkali-kali teman-temanku berkata

"Apalagi yang kamu cari 'ndy... kamu sukses, berpendidikan, ganteng dan punya uang yang nggak ada serinya... teman cewek banyak...kenapa kamu masih membujang ???

Aku selalu menjawabnya dengan senyuman tanpa komentar apa-apa. Yah.... inilah aku... aku memang tertutup dan tidak banyak yang tahu mengenai keadaanku yang sebenarnya.

Kulangkahkan kaki memasuki jacuzzy. Aaahhh... nikmatnya Aku berendam dalam pusaran-pusaran kecil air hangat. Saat itu aku membayangkan kejadian tadi...Aaahh... andai saja kedua polisi lalu lintas tadi mau kuajak bergabung bersama mandi disini. Andai dia sama seperti aku.... dan berbagai andai memenuhi pikiranku. Kontolku mulai menggeliat diterpa bayangan dan arus air hangat. Kuraih batang kontolku dan kuusap-usap halus dari pangkal sampai ke ujungnya.

Ting tong..... bell pintu rumahku berbunyi, kuraih remote control di dekatku, Siapa ??? ... tanyaku dari wireless mic sambil kuamati layar monitor CCTV.

"Selamat malam Pak Andy... saya Ariel Wenas dan Doddy Priadi. jawabnya (Kutangkap gambar mereka di layar monitor, berdua sedang berdiri di pintu pagar, berbicara di mic dan speaker yang terdapat di luar pagar).

"Ooohhh... sebentar bapak-bapak jawabku cepat. Kuraih kammerjas handuk dan kuraih handuk kecil untuk mengeringkan sisa-sisa air.

Aku berjalan menuju ruang tamu dan kutekan tombol kunci pintu pagar melalui remote controll. Pintu pagar terbuka otomatis, dan Doddy menyorong motornya masuk ke halaman rumahku. Kusambut mereka di teras dan mempersilahkan mereka masuk.

"Silahkan duduk.... santai saja kataku. "Bapak-bapak mau minum apa tanyaku.. " Akan saya ambilkan, kebetulan pembantu saya sudah tidur.. lanjutku.

"Terima kasih Pak... nggak usah. jawab Ariel.

Aku duduk di seberang mereka. Kami berbincang bincang santai. Tanpa aku sadari kalau kaku tidak pakai apa-apa lagi dibalik kammerjasku. Bagian pahaku tersingkap. Pemandangan inilah rupanya yang membuat Ariel dan Doddy tampak gelisah menelan ludah. Kontolku setengah meregang dan mengintip lewat belahan bagian depan kammerjas. Kepala kontolku yang bulat merah jambu seakan mengundang Ariel dan Doddy untuk mendekat.

Ariel dan Doddy bangkit dan mendekat ke sebelah kanan dan kiriku. Tangan Ariel menyusup ke dalam kammerjasku dan meraih kontolku dan memainkannya, sementara Doddy mendekatkan wajahnya ke wajahku dan langsung mendaratkan bibirnya ke bibirku. Mendapat serangan semacam itu aku menjadi sedikit gelagapan.

"Tunggu.... gimana kalau kita mandi-mandi dulu biar segar tawarku ?

"Ayolah Pak... saya nggak sabar lagi nih.... kata Ariel.

Aku bangkit dan kuisyaratkan mereka agar mengikuti aku.

"Lepas bajunya disini kataku.

Ariel dan Doddy melepaskan pakaian dinasnya... dan ooohhh... Tubuh ariel memang sepeti yang sudah aku bayangkan, putih bersih, tidak besar namun cukup kekar terlatih. Oooh... bagian kelakiannya begitu sempurna. Kontol Ariel sudah mulai tegang, kepala kontolnya yang merah jambu setengah mengintip dari bali kulupnya (Ariel memang tidak disunat), Sementara Doddy yang berbadan besar dan berbulu tidak kalah menariknya. Kontol Doddy memang paling panjang dan besar diantara kami bertiga, mungkin hampir mencapai 20cm.

Kuminta mereka untuk membasahi tubuhnya dengan shower air hangat. Kubantu mereka menyalakan shower dan kusodorkan pula sabun kepadanya (Memang tampkanya mereka belum pernah tahu mengenal kamar mandi seperti ini. Aku menunggu mereka di dalam jacuzzy, duduk sambil memandangi mereka. Kuelus-elus benda bulat panjang yang mencuat diselangkanganku yang makin lama makin keras. Segera setelah itu mereka menyusulku memasuki jacuzzy dan duduk di sebelahku. Ariel dan Doddy duduk di samping kiri dan kananku. Tangan Ariel mulai menjamah kelakianku, meremas, menarik dan mengulur... aaaggghhh... nikmat sekali... membuat tubuhku menggelinjang.

Sementara bibirku disumbat oleh bibir Doddy yang menciumi aku dengan lahap seolah-olah ingin melumatku. Lidah kami bertaut dan berkeliaran kesana-kemari. Tangan Doddy juga bermain di putingku, mencubit, memilin-milin lembut. Tangankupun menangkap batang kontol Doddy yang berdiri tegak dengan sombongnya.

Kuusap-usap berputar kepala kontol Doddy, yang bulat besar dan berwarna kecoklatan itu dengan ujung ibu jariku. Doddy melenguh kenikmatan. Ariel beralih dan menempatkan bibirnya diputingku. Putingku diisap-isap dan digelitik dengan ujung lidahnya.

Percumbuan didalam jacuzzy berlangsung kira-kira setengah jam, kuajak mereka bangun dan setelah mengeringkan tubuh kami masing-masing, kuajak mereka menuju love seat (sofa) yang ada di kamar mandiku. Kurebahkan tubuh Ariel sehingga kontolnya yang telah keras menunjuk ke atas, Aku berlutut dilantai dan segera kucengkram pangkal kontol Ariel. Lidahku mulai menyusuri batang panjang berwarna putih semu kemerahan mulai dari kepalanya yang berwarna merah jambu sampai kepangkalnya. Kukonsentrasikan permainan lidahku di daerah V perbatasan kepala dan badan kontolnya. Ariel menggelinjang sambil melenguh kegelian..

"Aaaagggghhhhh.... sssssshhhhh..... geli... enaaakkk Pak... lenguh Ariel. Lenguhan Ariel membuatku semakin menggila. Semetara Doddy membaringkan tubuhnya dilantai, dan kepalanya menengadah menyusup diantara kakiku. Doddy mulai menjilati kantong bijiku yang sebesar bola pimpong. Dikulumnya bijiku satu persatu dan bahkan ia mencoba memasukkan kedalam mulutnya sekaligus. Aku bereaksi dengan melebarkan selangkanganku membuat Doddy semakin leluasa. Sambil mencengkram kedua buah pantatku, Doddy mulai menjilati lubang anusku dan sesekali ia menusukkan lidahnya kedalam lubang. Aku menggelinjang dan pahaku membuka semakin lebar. Doddy menusuk-nusukan jari tengahnya mencoba menembus lubang anusku yang sempit dan rapat. Dua... tiga jari mulai dikeluar-masukkan dalam anusku. Doddy bangkit dan bersiap-siap untuk melakukan penetrasi.

"Dod... ambil kondom dan KY gel dilaci kiri wastafel ..... aaagghhhhh... ssssshhhh......

Ariel membalikan badannya dan sekarang kakinya berada di atas sandaran sofaku, sementara kepalanya berada di bawah, siap untuk menerima tusukkan kontolku.

Ariel mulai menjilati dan mengisap-isap kontolku dengan kuat. Sementara aku mulai kembali memuluti kontol Ariel. Kutarik kulup Ariel ke atas dan melalui lubangnya kususupi lidahku menjilati bagian dalam kulup dan kepala kontol Ariel. Ariel mengangkat-angkat pinggulnya tanda ia memperoleh kenikmatan yang dasyat..

Doddy mulai memasang kondom di kontolnya, dan mengusap-usap lubang anusku dengan gel. Setelah cukup licin, Doddy mulai mengarahkan kontolnya kelubang anusku dan maju perlahan-lahan. Baru saja kepala kontol Doddy memasuki "gerbang" aku menjerit kesakitan....

"aaaggghhh.... sakit Dod.... pelan-pelan. kataku

Doddy menahan dan memasukkannya cm demi cm. Sakit itu berkurang dan berganti rasa geli dan nikmat. Akhirnya kontol Doddy yang panjang dan besar itu masuk keseluruhannya kedalam lubang anusku. Doddy berhenti sejenak. Isapan dan kuluman Ariel semakin menggila. Bersamaan dengan Doddy yang mulai memompakan kontolnya di anusku, akupun mulai memompa mulut Ariel dengan kontolku.

Aaaagghhh.... nikmat yang dasyat kurasakan dibagian bawah perutku. Lubangku terisi penuh, prostatku bagai diusap-usap di dalam, sementara kontolku bertemu dengan lidah yang bergerak bagai penari salsa yang lincah. Aku tidak dapat bertahan lebih lama...

Dod... Ar.... saya mau keluarrrrr.... Kataku sambil terus memompa mulut Ariel. Doddy juga mulai mempercepat sodokkannya. Demi Ariel, isapan dan permainan lidahku makin kupercepat. Aku ingin kami mencapai klimaks pada saat yuang bersamaan.

"Aaaagghhhh...... aku keluarrrr.... kataku. Kuhujamkan kontolku dalam-dalam kemulut Ariel, hingga ia tersedak. Airmaniku tumpah didalam mulutnya dan Ariel menelannya walau tidak semua dapat tertampung. Doddy menarik perutku kearahnya, ketat. Aku merasakan kontolnya berdenyut-denyut dan dapat kurasakan pula bagian ujung kondom mengembang terisi airmani Doddy. Juga pinggul Ariel mulai terangkat dan kedua pahanya menjepit kepalaku. seakan ia ingin aku menelan kontol Ariel seluruhnya. Kurasakan cairan panas, kental, asin, manis dan beraroma khas menembak lagit-langit mulutku. Aku mencoba untuk menelannya seluruhnya. Badanku kembali tegak dan Doddy menciumku dari belakang. Kubagi sisa airmani Ariel yang masih tersisa dimulutku. Doddy mencabut kontolnya yang sudah lemas.

Oopppsss... kondom itu tertinggal di dalam anusku. Doddy ingin mencabutnya, namun kucegah

"Biarin dulu Dod.... kataku sambil membalikan badan menelentang sambil kuangkat kedua kakiku ke atas.

"Cabut pelan..pelan Dod... perintahku.

Doddy menariknya pelan-pelan. Rasa geli yang nikmat membuatku menggelinjang. Kami bertiga terkapar dilantai kamar mandi sambil berpelukan. Ariel dan Doddy mulai mengulum dan menjilati putingku.

Setelah beristirahat, kami bertiga menuju shower dan kembali masuk ke Jacuzzy yang masih terus membuat pusaran-pusaran air. Air hangat itu membawa kesegaran pada tubuh kami.

Kontol kamipun serentak mulai kembali berangsur-angsur tegak. Doddy berdiri dan kontolnyapun tepat berada di depan mukaku. Kusambut kontol Doddy dengan mulutku, dan mulai kuisap-isap. Aku sangat menyukainya. Ariel mulai mengocok-ngocok kontolku, dan akupun tak mau tinggal diam. Kuraih kontol Ariel kugenggam erat batang putih semu kemerahan. Kepala kontolnya yang merah jambu mengkilat sangat menggodaku. Kubimbing mereka keluar dari jacuzzy, Ariel dan Doddy telentang dengan arah yang berlawanan. kurapatkan pinggang mereka sehingga lubang anus keduanya bertemu rapat dan kontol Ariel dan Doddy dapat kupegang dalam satu genggaman. Kurapatkan kontol mereka erat-erat, kukocok-kocok dengan liarnya. Kucoba untuk memasukkan kedua kontol itu sekaligus. Aku hanya mampu memasukkan kepalanya saja karena seakan bibirku akan robek. Kuisap-isap sambil ku kocok naik turun. Kupasangkan kondom dikedua kontol itu dan kuusapkan KY gel sedikit lebih banyak. Kukangkangi kedua kontol itu dan kucoba untuk memasukkannya sekaligus. Kembali, hanya kepalanya saja yang masuk dan itupun membuat lubang anusku serasa terbakar.

Aaggghhhhh aku nggak sanggup!!! Aku nggak mau lubang anusku robek hatiku berkata.

Doddy kududukan di sofa, menyusul Ariel di atas Doddy. terakhir aku mengangkangi Ariel dengan setengah berdiri. Kali ini Ariel merasakan kenikmatan yang amat dasyat, karena anusnya terisi penuh, sementara kontolnya terjepit di dalam lubang anusku yang ketat. kami mulai saling memompa seirama. Tangan Ariel bermain-main disekujur tubuhku dan berakhir dibatang kontolku. Pompa memompa terus berlangsung dan Ariel mengocok kontolku dengan semangat. Rasanya aku tak ingin kenikmatan itu cepat berlalu.

Akhirnya kami sampai lagi dipuncak kenikmatan, gelinjang tubuh kami masing-masing sudah tidak beraturan lagi. Kutekan anusku agar kontol Ariel terbenam seluruhnya. Arielpun menekan kebawah agar kontol Doddy masuk dan menggapai prostatnya. walhasil... Doddy memangku tubuh Ariel dan tubuhku. Namun Doddy memperoleh kenikmatan yang sangat, dengan beban kedua tubuh kami itu.

Airmanikupun tumpah berceceran dilantai. Aku tidak peduli..... Teriakan, desisan, dan lenguhan bercampur baur menggema di dalam kamar mandiku.

Kembali kami membersihkan diri dan kembali masuk kedalam jacuzzy. Kali ini tidak ada satupun diantara kami yang mengadakan penyerangan. semua kelelahan... bahkan kami sempat tertidur.

Kedua polisi itu sedang mengeringkan tubuh, saat aku terjaga. Aku keluar dari jacuzzy dan kuraih kammerjasku. Kami kembali ke kamar tidurku dan kedua polisi muda itu berpakaian.

"Jadi kapan saya musih menghadiri sidang tilang pelanggaran lalu lintas tadi ? tanyaku.

Kedua polisi itu saling berpandangan dan berkata... "Tidak usah Pak... yang kami terima sudh lebih dari cukup. Ariel berkata sambil tersenyum. "

Asal lain waktu kalau ada kami, Bapak langgar lalu lintas lagi ya Pak! kata Doddy.

"Kok ???? kataku dengan bodoh..

"Supaya kami bisa datang dan mengulang peristiwa tadi Pak... lanjut Doddy sambil tersenyum nakal.

kami tertawa bersama.. Dan sebelum mereka meninggalkan rumah, kuselipkan beberapa lembar sukarno Hatta di kantongnya. Mereka kaget dan mengeluarkan uang itu kembali.

"Pak... kami bukan PTS (Pria Tuna susila) ... kata mereka dengan nada meninggi.

"oooohhh.... sorry, tidak pernah terlintas dipikiran saya bahwa saya habis bermain dengan pelacur yang harus saya bayar ! kataku menjelaskan. Dan juga ini bukan pula rakyat yang menyogok polisi supaya bebas. Ini hanya sekedar pertemanan.... lain tidak !!! tandasku. Kita berkawan... jadi kalau kau ada waktu senggang hubungi saja saya. nggak perlu nunggu saya melanggar lalulintas dulu. OK??? Kuberikan kartu nama pribadiku dan akupun meminta alamat dan nomor telepon dimana mereka bisa dihubungi.

Akhirnya Ariel dan Doddy mau menerima pemberianku, mereka meninggalkan rumahku kala dijalanan mulai banyak orang yang melakukan jogging.

Aku kembali kekamar, kubuka rak tempat peralatan audio/video ku dan kumatikan video cam yang telah merekam seluruh kegiatan kami di kamar mandi sepanjang malam tadi.

1 komentar: